Bacalah kawan, semoga kita semakin setia pada shubuh kita
(Rabu, 08 Juli 2015
@zaky_zr)
Pernahkah kau mendengarkan cerita tentang kesetiaan Sang Subuh? Duhai
begitu indah segala yang dilakukan Sang Subuh. Begitu indah segala yang
ada pada Sang Subuh. Tak pernah lekang dari ingatan siapapun yang
senantiasa waspada di waktu subuh, tentang apapun yang mereka lakukan
dan raih di waktu subuh. Sungguh indah Sang Subuh. Kini akan kuceritakan
tentang hebatnya kesetiaan Sang Subuh.
Tuhan kita membagi waktu-waktu dalam sehari menjadi beberapa
bagian. Mereka terbagi menjadi pagi, siang, sore, dan malam. Subuh,
sebagaimana yang lazimnya kita rasakan, hanya mendapat jatah waktu yang
sangat sebentar. Tak lebih dari setengah jam. Hanya setengah jam. Namun,
di sinilah kita akan belajar tentang kesetiaannya.
Subuh, ialah waktu yang memulai segala proses. Setengah jam
itu ia gunakan untuk memancarkan keindahan bagi siapapun yang
menyambutnya. Subuh memberikan ketentraman yang tak mampu diberikan oleh
pagi, siang, sore, dan malam. Tahukah kau kapan kau akan melihat
garis-garis dan warna langit yang paling indah? Lawanlah rasa malasmu,
singkap selimut tidurmu, keluarlah dari rumahmu dan pandanglah langit di
waktu subuh. Jangan terlambat, sebelum matahari kembali merajai
panggung waktu.
Subuh memicu embun untuk keluar ke atas dedaunan, ke atas
tanah, melapisi jendela-jendelamu yang berdebu, dan menyejukkan makhluk
manapun yang disapa olehnya. Embun berandil memekarkan setangkai bunga.
Setangkai bunga itu dapat menghidupi seekor lebah. Lalu seekor lebah itu
dapat menghasilkan madu nan menyehatkan.
Siapapun yang sehat, akan
dapat beraktivitas dari pagi hingga sore dengan semangat. Siapapun yang
sehat akan memiliki energi yang cukup demi memberikan cinta yang tulus
kepada siapapun yang dikasihinya. Dengan cinta itu, setiap orang akan
dapat menjalin kasih, bergandengan tangan, melestarikan kedamaian, dan
tak ada lagi perpecahan dan pertumpahan darah.
Apakah terbayang olehmu
bagaimana kekuatan setetes embun itu? Dapatkah kau bayangkan betapa
kuatnya pengaruh Sang Subuh? Dan hal itu lahir dengan diawali kesetiaan
Sang Subuh. Inilah salah satu buah kesetiaan Sang Subuh.
Tak pernah ada gunanya pagi apabila tak pernah ada Sang
Subuh.
Subuh memanfaatkan waktu sempitnya untuk mengabdi. Subuh
menggunakan waktunya yang sedikit untuk menebar manfaat ke segala
penjuru. Subuh memberikan kesejukan bagi siapapun yang menyambutnya.
Subuh memberikan panggilan kemenangan bagi orang-orang yang berserah
diri.
Betapa mulianya kau, wahai Sang Subuh!
Perlu kau ketahui, bahwa Tuhanmu pun memuji Sang Subuh.
Tahukah kau, Tuhanmu pernah berfirman tentang kuda yang menerjang musuh
di waktu subuh? Bukan karena kuda yang perkasa, tetapi karena subuh
adalah waktu paling berharga yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Pasukan perang di zaman kejayaan Islam meraih kemenangan gemilang karena
mengawali serangan di waktu subuh. Dimana ketika itu pasukan musuh
masih terlelap dan terbuai mimpi tak acuh terhadap kesetiaan Sang Subuh.
Pejuang hebat tak melewatkan waktu subuh.
Perlu kau ketahui, bahwa subuh adalah waktu bagi kau untuk
siap siaga. Ketika subuh, panggilan meraih kemenangan datang.
Pintu-pintu hari terbuka menyambut kedatanganmu. Beruntunglah bagi
mereka yang mengindahkan panggilan kemenangan. Beruntunglah bagi mereka
yang menyambut subuh dengan sukacita.
Kau hanya perlu melawan setan yang
memicu kemalasanmu. Kau hanya perlu berdoa dan membasuh wajahmu hingga
kakimu. Untuk menyambut Sang Subuh. Untuk mendapat semangat Sang Subuh
yang setia.
Perlu kau ketahui, malaikat-pun pernah mengingatkan untuk
bersiap-siap menyambut datangnya Sang Subuh.
Manakala sebuah hukuman
besar akan diturunkan bagi kaum yang tidak mengindahkan titah Tuhan
untuk menjalin kasih dengan pasangan yang seharusnya. Mereka berpasangan
dengan jenis yang sama; laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan
perempuan. Dan hukuman itu turun pada waktu subuh.
Sang Subuh menerima waktu sempitnya dengan memberikan
keindahan tak terperi bagi seluruuh makhluk hidup di dunia ini.
Belajarlah kesetiaan pada Sang Subuh. Belajarlah untuk selalu bersyukur
dengan kekurangan yang ada. Belajarlah untuk tetap berusaha memberikan
yang terbaik dalam keterbatasan. Belajarlah untuk tidak menyia-nyiakan
setiap detik yang kita miliki untuk mencintai orang yang kita kasihi.
Belajarlah untuk tidak pernah mengeluh dalam setiap keadaan. Belajarlah
untuk tidak menunda-nunda pekerjaan, karena waktu tidak menunggumu.
Belajarlah untuk taat dalam kondisi apapun, karena kiamat tak menunggu
kesiapanmu. Belajarlah pada Sang Subuh. Belajarlah cara menjalani hidup
pada Sang Subuh. Menjalani hidup dengan penuh kesetiaan.
Usai shubuh hari ini aku sempatkan membaca
cerita hikmah Belajar Setia Pada Sang Subuh. Goresan pena seorang
aktivis dakwah,
Zaki Ahmad Rivai
via WA 08566929xxxx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar